
06 Des Memasukkan Tangan ke Mulut Dan Tumbuh Kembang Bayi
Si kecil yang memasukkan tangan atau benda ke mulut adalah hal yang hampir pasti akan terlihat oleh Moms. Melihat hal tersebut mungkin sebagian Moms akan merasa khawatir akan hal ini dan mencari cara menghentikannya, Kecemasan ini wajar namun Moms juga perlu mengetahui bahwa hal ini juga adalah hal yang baik bagi tumbuh kembang si kecil, karena itu mari simak terlebih dahulu fakta-fakta penting di balik kebiasaan si kecil ini.
1. Eksplorasi Hal-Hal Baru
Bayi yang sering memasukkan tangan ke mulut dan menghisapnya dapat membuat si kecil merasa aman dan bahagia sehingga hal ini akan membantunya saat mempelajari dunia baru. Pada umumnya kebiasaan ini akan berhenti saat menginjak usia 2-4 tahun sebelum pada akhirnya giginya tumbuh. Pada masa ini, setelah ia dapat merasa nyaman, Moms dapat memanfaatkan ini untuk mengajarinya ragam aktivitas baru. Memainkan mainan yang lebih menggerakan tubuh dan lainnya adalah salah satu contoh yang baik.
2. Gejala Pertumbuhan Gigi
Menyinggung tentang gigi, saat si kecil sudah memasuki usia empat hingga tujuh bulan, maka kebiasaan memasukkan tangan ke mulut ini akan terlihat. Hal ini lazim terjadi karena fenomena teething dengan beberapa gejala. Pada masa ini barulah Moms bisa lebih mengontrol kebiasaan si kecil memasukkan benda – benda asing tersebut karena berpotensi untuk mengganggu pertumbuhan gigi tersebut.
Jika usia Si Kecil saat ini sudah maemasuki 4 hingga 7 bulan, maka kebiasaan memasukkan tangan ke mulut terjadi karena teething. Untuk mencegah si kecil memasukkan tangan ke mulut, Moms dapat mengakalinya dengan beberapa hal seperti memberikannya mainan teether atau makanan biskuit untuk tetap memberikan tekanan pada gusinya. Namun, cara kedua hanya cocok untuk bayi yang sudah belajar memakan makanan padat, sebab potongan remah biskuit dapat membuat si kecil tersedak.
3. Perkembangan Indera Perasa Bayi
Bayi perlahan-lahan mulai dapat memahami bahwa mereka memiliki kemampuan untuk merasakan ragam hal seperti rasa, tekstur dan suhu yang berubah-ubah. Jill Stamm, Ph.D., seorang professor Psikologi Klinis di Arizona State University, menyebutkan bahwa mulut dan tangan adalah bagian tubuh dengan saraf yang paling peka, hal inilah yang menyebabkan si kecil memasukkan tangan ke mulut. Pada kali ini karena ia akan menyentuh banyak benda dengan tangan, Moms harus bisa memastikan kebersihannya seperti memberikannya Misturizing Hand Gel.
Kapan Moms Perlu Khawatir?
Meskipun termasuk baik dan natural, kebiasaan yang sering terjadi ini memang dapat meningkatkan risiko si kecil terkenapenyakit dari virus atau bakteri dari benda yang ia pegang. Karenanya, membuatnya berhenti melakukan kebiasaan tersebut bukanlah hal yang bijak sehingga baiknya Moms dapat lebih berfokus pada beberapa hal ini:
- Tangan dan mainan si kecil yang terjamin kebersihannya
- Bayi tidak berinteraksi apalagi berbagi mainan dengan orang yang sedang sakit
- Kebersihan alat minumnya.
Selain hal tersebut, Moms juga perlu memperhatikan jika si kecil terlalu lama dan sering memasukkan jari atau benda ke mulut. Tanda dari banyak hal mungkin terjadi mulai dari yang sederhana seperti ia merasa bosan dan mengantuk yang perlu ditangani dengan hal yang mudah seperti tidur, hingga pada gejala sakit seperti keinginan untuk muntah. Jika hal ini terjadi, Moms harus langsung tanggap memberikan perawatan seperti menghubungi dokter karena berkaitan dengan situasi genting.
No Comments